Tunggu ...

Tips

Halaman ini menjelaskan garis besar tips-tips yang berhubungan dengan iket Sunda dan pangsi adat Sunda sebelum membeli, saat membeli, ketika memakai, dan pemeliharaan. Semua tips ini tidak mutlak dan bukan merupakan keharusan karena setiap orang mempunyai seni, prinsip, dan kebiasaan yang berbeda. Ini hanya sekedar saran kami sebagai produsen iket Sunda dan pangsi Sunda berdasarkan pengalaman dan informasi yang kami simpulkan dari para pelanggan yang sudah mengenakan produk kami.

Iket Sunda

  1. Sebelum membeli iket Sunda sebaiknya sahabat memastikan terlebih dahulu tujuan membeli iket dan fungsi pekerjaan saat mengenakan iket nanti. Jika iket tersebut akan dipakai dalam acara-acara resmi misalnya rapat, mengajar, menyampaikan informasi formal, sebaiknya sahabat memilih iket model Makuta Wangsa atau sejenisnya karena iket jenis ini akan terlihat lebih sopan dan cocok untuk acara-acara tersebut. Jika fungsi kerja atau jabatan sahabat berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan outdoor, sebaiknya iket yang dipakai adalah model Barangbang Semplak atau sejenisnya. Jika akan digunakan untuk menghibur seperti dalam pesta sambutan pernikahan, sebaiknya iket yang dipakai adalah model Julang Ngapak seperti yang dipakai oleh Lengser atau sejenisnya. Catatan: Iket gaul hasil modifikasi dan rekayasa dapat disesuaikan kebutuhan.
  2. Apabila sahabat lebih menyukai kenyamanan, sebaiknya iket yang dipakai adalah iket full kain (bukan dari bahan spon). Meskipun iket ini relatif lebih mahal tetapi lebih awet, lentur, dan lebih nyaman, apalagi jika dipakai dalam waktu lama (berjam-jam). Iket yang menggunakan bahan spon harganya memang murah dan lebih ringan tetapi lebih kaku dan cepat panas jika dipakai dalam waktu lama.
  3. Pilihlah iket yang dijahit tanpa lem agar suatu saat bisa dicuci dan lebih kuat ketika terkena air hujan. Perlu diketahui ada beberapa iket dengan harga murah yang menggunakan lem dalam pembuatnnya sehingga iket tersebut tidak bisa bertahan lama dan terasa lebih keras pada kepala.
  4. Iket non full kain yang terbuat dengan tambahan spon bisa dipakai jika bukan untuk waktu lama kecuali di ruangan berpendingin.
  5. Pastikan kain bagian dalam iket yang umumnya berwarna hitam atau lebih gelap dari bagian luar terbuat dari bahan katun atau bahan lain yang menyerap keringat. Hal ini untuk menghindari terjadinya biang keringat di sekitar kepala dan dahi khususnya bagi sahabat yang alergi terhadap panas.
  6. Jika iket akan dipasang pin, sebaiknya dipasang disebelah kanan-depan si pemakai.
  7. Tidak semua iket mahal kualitasnya bagus, iket yang mahal bisa dipengaruhi oleh harga dan kualitas bahan baku dan model iket. Oleh karena itu bijak dalam memilih adalah kuncinya, yang terbaik adalah bahan iket yang berkualitas, tanpa spon, dan model yang bagus.
  8. Untuk kenyamanan, sebaiknya tidak memakai iket yang terlalu ketat. Pilihlah iket dengan ukuran yang lebih besar sedikit dari kepala tetapi tidak longgar.
  9. Jika sahabat sering pasang-lepas iket dalam mengisi kegiatan sehari-hari, sebaiknya gunakan iket full kain yang lentur dengan ukuran fleksibel yang bisa dilipat dan dimasukan ke dalam saku atau tas kecil seperti jenis iket Sunda yang biasa dipakai Walikota Bandung Ridwan Kamil (Kang Emil).
  10. Ukurlah keliling kepala sebelum membeli iket, karena mayoritas iket yang dijual di pasaran berukuran fixed (tidak fleksibel). Hal ini untuk menghindari iket yang terlalu ketat atau terlalu longgar.
  11. Berpikir logis dan bijak dalam menentukan kesesuaian harga dan kualitas karena umumnya iket yang berkualitas harganya relatif lebih mahal. Jika sahabat membeli iket produk Naratas, pastikan di dalamnya terdapat merek dan logo Naratas sebagai tanda originalitas.
  12. Cara membersihkan iket dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah atau sikat gigi halus yang dibasahi kemudian digosokkan pada bagian-bagian iket yang akan dibersihkan. Jangan menyimpan iket sebelum dicuci terlalu lama di dalam lemari karena bisa menimbulkan bau kurang sedap dan berjamur. Jika tidak akan digunakan dalam waktu lama, masukan iket ke dalam kemasan atau plastik yang telah diberi kaur barus.
  13. Jika iket akan dicuci, sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci tetapi cucilah dengan cara manual dengan tangan secara perlahan agar iket tersebut tidak cepat rusak, apalagi iket murah yang mengandung lem. Jangan mencuci iket ber-prada (iket warna mas atau perak) yang telah diwarnai dengan prada karena iket tersebut mengandung lem yang akan pudar dengan air.

Pangsi Sunda

  1. Sebelum membeli pangsi Sunda sebaiknya sahabat memperhatikan cacagan atau bentuk jahitan pada pangsi tersebut karena pangsi Sunda asli mempunyai cacagan khsusus yang mengandung makna filosofi. Cacagan pada pangsi dan salontreng adalah "opat kalima pancer" yaitu Tangtung, Nangtung, Samping Beungkeut, yang kelima pancer adalah diri pemakai. Lebih jelas mengenai cacagan pangsi dapat dilihat di halaman filosofi pangsi adat Sunda.
  2. Pilih bahan pangsi yang terbuat dari bahan yang tidak mudah panas misalnya dari katun. Pangsi Sunda yang harganya murah biasanya terbuat dari bahan mengkilap yang mudah panas dan tidak menyerap keringat. 
  3. Pangsi adat Sunda yang bagus dan berkualitas umumnya terbuat dari bahan katun yang tidak mudah panas, menyerap keringat, dingin ketika cuaca panas, dan hangat ketika malam hari. Oleh karena itu sebaiknya memilih pangsi Sunda seperti ini meskipun harganya relatif lebih mahal.
  4. Banyak orang menyebut pakaian hitam-hitam dengan sebutan pangsi padahal pakaian tersebut adalah komprang dan baju koko. Sebenarnya pangsi adalah bagian bawah (celana) dan salontreng adalah bagain atas (baju), jika cacagan pangsi sesuai dengan aturan para sesepuh Sunda, maka pakaian tersebut bisa disebut pangsi Sunda meskipun warnanya bukan hitam.
  5. Cacagan pangsi yang benar dapat dibuktikan dengan menarik keras sekaligus bagian lengan baju atau bagian celana, bagian-bagian tersebut tidak mudah sobek. Hal ini tentu berbeda dengan komprang dan baju koko yang mudah sobek jika dilakukan hal yang sama.
  6. Jika sahabat membeli pangsi Sunda produk kami, pastikan terdapat merek dagang T3C sebagai tanda originalitas pangsi karya Ujang Curahman.
  7. Cara membersihkan pangsi adat Sunda sama seperti membersihkan pakain sehari-hari yakni bisa dicuci menggunakan mesin cuci atau dengan cara manual dengan tangan. Sebagian orang lebih menyukai pangsi dengan warna buhun ketimbang pangsi yang masih baru.
 

About Us | Disclaimer | TOS and Privacy | Info | FAQs
© 2016 Zulzol Distro - Powered by Blogger
Kabupaten Bandung - Jawa Barat