Kini distro-distro pakaian dan aksesoris Sunda banyak berdiri dan ekistensinya semakin diakui masyarakat. Kepopuleran
distro produk Sunda ini tentu tidak lepas dari kualitas produk yang ditawarkan di setiap distro yang umumnya memiliki ciri khas masing-masing.
Meski secara umum produk yang ditawarkan di setiap
distro Sunda mempunyai banyak kesamaan, namun mereka mempunyai ciri khas tertentu yang membedakan
distro Sunda yang satu dengan ditro Sunda lainnya karena dipengaruhi oleh kultur daerah, budaya Sunda setempat, kebiasaan masyarakat di sekitarnya, dan subjektifitas para seniman dan para designer di tempat tersebut.
Contoh sederhana, Distro Sunda A dan Distro Sunda B keduanya memproduksi dan menjual
iket Sunda praktis. Distro Sunda A menambahkan motif kujang (senjata khas daerah Sunda) warna terang di sisi iket dengan cara digambar manual oleh tangan atau dengan cara di-
airbrush, sedangkan Distro Sunda B memberikan motif kujang di depan iket dengan cara disablon atau dibordir. Jadi meski keduanya memproduksi dan menjual iket Sunda praktis, tetapi ciri khas mereka berbeda khususnya pada desain motif.
Ciri khas distro-distro Sunda tidak terbatas pada warna, corak, dan motif produk yang ditawarkan tetapi juga rekayasa bentuk dan modifikasi model produk yang pada akhirnya setiap
distro Sunda akan mempunyai ciri khas tersendiri. Jika para pengelola distro mempunyai motifasi tinggi untuk selalu berkreasi dan tidak melakukan
copas (
copy-paste) produk atau "pengekor" yang hanya melakukan perubahan merk, maka setiap distro pasti akan mempunyai karakter dan ciri khas tersendiri.
Berikut ini adalah beberapa Distro Pakaian dan Aksesoris Sunda di Jawa Barat :
- Distro Sunda Pusat Bandung
- Distro Sunda Sukabumi
- Zaloe Distro Sunda (Cikampek)
- Ginding Distro Sunda (Cikampek)
- Distro Sunda Naratas (Pameungpeuk Bandung Selatan, binaan Ki Dadang)
- Distro Nonoman Sunda (Bogor)
- Distro Kai Pameungpeuk Banjaran (Abah Uha)
- Distro Sunda Kecil (Cibaduyut Bandung)
- Distro Bloog (Tasikmalaya)
- Distro Sunda 13 (Garut)
Itu hanya sebagain kecil yang bisa saya tulis melalui posting ini karena kenyataanya masih banyak distro-distro Sunda yang sudah berdiri baik besar maupun kecil yang menjual produk-produk seni budaya Tatar Sunda.
Semoga saja pertumbuhan distro-distro Sunda yang semakin pesat dengan beragam produk budaya Sunda yang ditawarkan dengan ciri khas dan keunikan sendiri dapat menjadi sarana potensial untuk melestarikan seni budaya Sunda warisan para leluhur khususnya dalam bidang busana, kerajinan, dan aksesoris. Jangan sampai tumbuhnya distro-distro tersebut menjadi kompetitor bisnis yang tidak sehat yang melupakan nilai-nilai budaya orang sunda warisan para leluhur.